Langsung ke konten utama

Tentang Iman Iskandar





Iman Iskandar, S.Pd., M.Pd lahir di Jakarta, 30 Desember 1982. Menempuh pendidikan di Universitas Negeri Jakarta dengan keahlian profesional Sarjana di bidang Teknologi Pendidikan dan Magister di bidang Manajemen Pendidikan. Berprofesi sebagai Widyaiswara di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. 

Iman Iskandar memiliki pengalaman menjadi penyiar radio, sekretaris redaksi surat kabar, konselor anak dan remaja serta menggeluti desain grafis. Sejak tahun 2008 s.d. sekarang menjadi Trainer pengembangan diri dan Pemerintahan Dalam Negeri dan telah melatih ribuan Pegawai Negeri Sipil dari Aceh hingga Papua Barat.

Iman Iskandar saat ini bersama dengan istri tercinta, Budi Rahayu, S.Pd, tengah mengembangkan sebuah lembaga bimbingan belajar dan les privat bernama BEST PLUS yang mengembangkan pembelajaran untuk level pra sekolah, SD, SMP, SMA dan UMUM serta Tahsin di kawasan Jakarta Timur. 

Iman Iskandar memiliki kompetensi sebagai konsultan di bidang pengembangan kompetensi (pendidikan, pelatihan, sekolah formal dan informal dan materi-materi pelatihan) antara lain:

  1. Pengembangan Pendidikan;
  2. Pengembangan Pelatihan;
  3. Standar Operasional Prosedur;
  4. Standar Kompetensi;
  5. Komunikasi Efektif;
  6. Kecerdasan Emosi;
  7. Komputer Dasar;
  8. Desain Grafis;
  9. Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
  10. Pelayanan Publik dan Pelayanan Prima;
  11. Costumer Service Excellent;
  12. Tata Naskah Dinas; dll.

SALAM SEMANGAT dan Sampai Berjumpa!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan Konsep Nilai, Moral, Norma dan Etika

Setidaknya ada empat konsep yang berkaitan dengan sikap perilaku seorang manusia, yaitu Etika, Norma, Moral dan Nilai. Dari beberapa konsep dan teori dapat disintesa sebagai berikut: Konsep Mengatur Membentuk Contoh Nilai Benar – Salah Perilaku Keyakinan, Budaya Moral Baik – Buruk Perilaku Kesusilaan Norma Boleh – Tidak Boleh Sikap Kode Etik, Aturan Organisasi, Etika Tepat – Tidak Tepat Sikap Sopan Santun, Tata Krama Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik, dan hal yang tidak baik, sedangkan Etika adalah tingkah laku manusia, baik mental maupun fisik mengenai hal-hal yang sesuai dengan moral itu. Obyek etika adalah pernyataan-pertanyaan moral.   Etika dapat dibedakan menjadi 3 macam: ü   Etika sebagai ilmu , kumpulan tentang kebajikan, tentang penilaian dari perbuatan seseorang. ü   Etika dalam arti perbuatan , perbuat

KURIKULUM DIKLAT PEKAN PEMBEKALAN KADER PELOPOR REVOLUSI MENTAL IPDN

A. KURIKULUM DIKLAT PEKAN PEMBEKALAN  KADER PELOPOR REVOLUSI MENTAL IPDN TAHUN 2016 MATERI Penyelenggaraan Diklat Pekan Pembekalan Kader Pelopor Revolusi Mental IPDN Tahun 2016 adalah pendidikan berbasis kompetensi dalam mendukung kinerja sumber daya aparatur yang terfokus pada kemampuan aparatur di lapangan, sehingga terbentuknya kurikulum dan struktur pembelajaran sebagai berikut: 1. Materi Dasar: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Trisakti 2. Materi Inti : Revolusi Mental dan Nawacita, Praja Pelopor Revolusi Mental, Kader Pelopor Revolusi Mental dan Aparatur Pelopor Revolusi Mental, Isu-Isu Strategis dan Analisis Sosial 3. Materi Penunjang Komitem Kader Pelopor Revolusi Mental, Pentas Budaya Revolusi Mental dan Renungan Ke

PERSONAL DEVELOPMENT

PERSONAL DEVELOPMENT Materi Diklat Teknis Excellent Frontline Services  Di lingkungan Pemerintah Kota Blitar   Disusun oleh: IMAN ISKANDAR (Widyaiswara Muda) A.    Pengertian Personal Development (Pengembangan diri) Pengembangan diri adalah “Individu-individu yang mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan-kemampuan mereka melalui usaha-usaha yang diarahkan oleh diri mereka sendiri”. B.    Bidang Pengembangan diri Pengembangan diri kita sebagai pekerja berdasarkan pada visi dan misi kita sebagai pekerja, serta peran yang akan kita mainkan di tempat kerja. Karena itu, sebelum kita mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan diri, kita terlebih dahulu menetapkan visi dan misi kita sebagai pekerja, serta peran yang akan kita mainkan di tempat kerja. Visi kita sebagai pekerja, misalnya “menjadi pekerja yang dapat dipercaya dan diandalkan.” Berdasarkan visi itu, kita menetapkan misi kita sebagai pekerja, misalnya, “memberi sumbangan optim